Cinta adalah sebuah kata yang nilai komersialnya begitu besar saat ini, betapa banyak film dan lagu bertemakan cinta, kegiatan ekonomi manusia pun didominasi dengan adanya cinta. Penggunaan kata cinta bukan hanya berkaitan dengan hubungan dua insan lawan jenis, tapi lebih luas dan menyeluruh. Cinta terhadap harta dan tahta, adalah salah satu contoh bahwa cinta bukan sekedar perasaan terhadap seseorang. Kadang kita berpikir bahwa cinta itu tidak ada batasnya, namun ternyata cinta itu memiliki keterbatasan. Saat ini bahkan cinta menjadi semakin langka karena banyak faktor yang mengubahnya atau yang (coba saya sebut) scarcity of love. (Disclaimer: tulisan ini hanya sekedar parodi materi-materi terkait ekonomi, jadi jangan terlalu serius 😛 )
Scarcity of Love
Scarcity of love dapat diartikan sebagai keterbatasan cinta yang dihadapkan dengan keinginan untuk mendapatkan cinta yang tidak terbatas membuat manusia memberikan keputusannya untuk mengalokasikan cintanya terhadap salah satu diantara beberapa pilihan, atau memilih beberapa diantara banyak pilihan. Alokasi cinta manusia seringkali terhalang oleh cost & benefit yang mengikuti pilihan alokasi cinta tersebut. Misal, jika kita mencintai motor kita, maka kita akan terus merawatnya dengan sering membawa motor ke bengkel untuk diperbaiki dan diberikan spare part terbaik. Dengan cost ke bengkel yang lebih besar, benefit yang didapatkan akan sangat banyak dan hal ini adalah konsekuensi dari alokasi cinta ke motor kita yang lumayan besar.
Cinta dan Benci
Lawan dari cinta adalah benci dan kebencian inilah penyebab langkanya cinta terhadap sesuatu/seseorang. Jika objek pengalokasian cinta mempunyai modal untuk dicintai, maka objek tersebut akan mendapatkan gain/keuntungan yang besar dari individu tersebut. Sebaliknya, jika ternyata atribut dan modal yang ada pada objek tersebut lebih banyak untuk dibenci, maka jangan harap untuk mendapatkan cinta yang lebih dari individu tersebut. Jadi, untuk mendapatkan cinta dari manusia maka objek yang dicinta harus memiliki modal untuk dicintai lebih besar daripada modal untuk dibenci.
Cinta (L) =Modal untuk dicintai/Capital to be Loved (CL)-modal untuk dibenci/Captial to be Hated (CH)
Cinta antar Manusia
Topik cinta sering menjadi trending topic pembicaraan generasi muda, ada yang menghubungkannya dengan keluarga, persahabatan, pacaran, hingga pernikahan. Cinta antar manusia memiliki karakteristik yang unik, bersifat terbatas dalam jangka pendek (Short-run love), dapat bersifat tidak terbatas dalam jangka panjang (long run love). Cinta antar manusia dalam jangka pendek dipengaruhi oleh banyak hal yang memiliki dampak bersifat jangka pendek. Contoh: sepasang suami istri pasti pernah bertengkar karena hal-hal yang terkadang sepele, namun bertengkar bukan berarti membuat rasa cinta jangka panjang antara mereka berdua menghilang. Hal itu dikarenakan Initial CL (Modal untuk dicintai) jauh lebih besar daripada initial CH (Modal untuk dibenci). Akan tetapi, jika initial CH lebih besar daripada CL, baik jangka pendek maupun jangka panjang akan menghasilkan adanya kebencian, apapun yang akan dilakukan objek akan selalu salah di mata individu tersebut.
Cinta terhadap Harta
Tipe cinta ini mayoritas bersifat jangka pendek (short-run love) kecuali harta tersebut dibubuhi atribut yang cukup untuk memperbesar nilai CL (Modal untuk dicintai). Harta memiliki banyak sekali substitusi dan dapat terus dicari dan berputar, faktor inilah yang membuat harta mayoritas dicintai dalam jangka pendek saja. Harta dapat dicintai dalam jangka panjang jika seseorang menambahkan atribut tertentu untuk memperbesar nilai CL seperti adanya sejarah dibalik barang tersebut, amanah dari orang lain (proxy cinta terhadap manusia melalui barang), dan tuntunan hidup yang dipercayai (cinta yang berasal dari kepercayaan/keimanan).
Cinta terhadap Tahta
Tahta adalah sesuatu yang tidak terlihat, cinta terhadap tahta biasanya bersifat demanding dan memberikan eksternalitas negatif jika alokasi cinta terhadap tahta sangatlah besar. Bersifat demanding karena jika alokasi cinta diberikan kepada tahta, maka tahta tersebut memiliki kapasitas terbatas untuk menampung alokasi cinta secara terus menerus sehingga membutuhkan tahta yang lainnya yang berada pada tingkat yang lebih tinggi. Keterbatasan kapasitas tahta dikarenakan oleh adanya atribut waktu terbatas yang mengiringinya. Jika sudah berada pada tingkatan tertinggi tahta, selanjutnya ia mempertahankan kapasitas untuk menampung alokasi cinta tersebut dengan perpanjangan waktu tahta yang ia punya (contoh: Diktator).
Dengan cinta yang terbatas, sudah selayaknya kita menggunakan cinta dengan sebaik-baiknya. Alokasi cinta harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya dan pilihlah pilihan yang terbaik untuk alokasi cinta kita. Hidup memang penuh dengan pilihan dan manusia bebas untuk memilih. Kita dapat mengalokasikan cinta terhadap harta dengan berlebih atau sewajarnya, kita juga dapat memberikan alokasi cinta yang lebih terhadap tahta atau bahkan tidak mencintainya, kita pun dapat memilih untuk mencintai manusia ataupun membencinya.
Jika memang cinta itu terbatas, adakah kemungkinan cinta yang tidak terbatas (unlimited love)? We’ll see on the next chapter!