Baru saja pengumuman hasil SBMPTN keluar, beribu calon mahasiswa menelan rasa kecewa termasuk adik saya yang mencoba untuk kedua kalinya. Yap, mungkin menyedihkan, tapi “tergantung kita” juga sih! Makin kesini persaingan untuk masing PTN semakin ketat dan selalu ketat setiap tahunnya. Semua usaha sudah dilakukan, mulai les, belajar intensif, dan lain sebagainya tapi tetap saja kemungkinan diterima tidak bisa kita pastikan.
Kita hidup di era pendidikan menjadi nomor satu, biaya kuliah pun bukan sebuah permasalahan bagi yang kurang mampu. Hal ini merupakan kondisi yang bagus untuk terus benerin kondisi Indonesia. Akan tetapi, terdapat sebuah fenomena bahwa kuliah adalah segalanya, S1,S2,S3, dan “S” lainnya :v sehingga bagi calon mahasiswa yang tidak lulus ujian masuk, kuliah menjadi harga mati meski harus mencoba di tahun depan.
Mencoba lagi bukan sebuah hal yang buruk untuk dilakukan, tapi bukan sebuah hal yang “harus” dilakukan jika kita bisa melihat lebih mendalam apa kebutuhan kita sendiri. Apakah benar dengan kuliah sekarang (terlebih dahulu) akan menjamin kehidupan kedepan? apakah hidup kita akan lebih baik karena simply lulus ujian masuk kuliah? mari dirunut dan dipikirin.
Belum Diterima = Belum Beruntung = Tidak Cocok atau Tidak Kompeten
Mari berealistis ria, logikanya begini, Ujian Masuk adalah Ujian bagi para calon mahasiswa yang “layak” untuk menjadi mahasiswa sehingga bagi yang tidak lolos bisa jadi (1) kurang beruntung (2) pilihan jurusan atau universitas tidak sebanding dengan kompetensi (3) tidak cocok untuk kuliah. Pernahkah kita berpikir kalau ternyata kemungkinan ketiga bisa terjadi? Jarang dari kita yang mau mengakuinya bahwa tidak semua pelajar cocok untuk berkuliah S1, belajar teori ini itu (banyak materi yang harus dikuasai), melakukan penelitian yang bahkan mungkin sangat tidak disukainya, memenuhi standar kelulusan universitas, dan kemungkinan Drop Out karena tidak siap untuk kuliah.
Apakah lebih baik jika kita beruntung masuk kuliah padahal kemampuan kita tidak sesuai dan kemudian menemui masalah-masalah saat kuliah? Terlalu lama untuk lulus, Drop Out, bahkan Pindah jurusan dan universitas disaat ia sudah menjalaninya selama 4 tahun! So, dimanakah permasalahan intinya?
Tidak memiliki Tujuan Hidup yang Jelas
Satu pertanyaan yang sering saya tanyakan setiap bertemu rekan adalah “setelah ini mau ngapain?” dan kebanyakan jawaban dari mereka belumlah jelas, memilih mengalir seperti air. Kebanyakan dari kita bahkan tidak mengerti tujuan masuk sebuah jurusan atau universitas karena hanya ingin memenuhi sebuah kata “yang penting kuliah”.
Seandainya kita memiliki tujuan yang jelas, semua skenario Allah tetap akan jadi positif untuk diterima. Ketika adik saya gagal untuk yang kedua kalinya, saya mulai berpikir it’s time to change the plan. Jika ia tetap ingin menjadi pengusaha saya menyarankan untuk mengambil sekolah yang menambah keterampilannya dalam berbisnis dan mulai berbisnis.
Kami bisa menganggap sekolah bisnis di lapangan jauh lebih penting untuk segera dilakukan daripada yang formal. Jika merasa perlu menambah wawasan dan jaringan, ia dapat berlatih lebih keras dengan mengambil les tambahan untuk masuk universitas unggulan di tahun berikutnya dengan tanpa menyia-nyiakan waktu. Berbisnis dan mengambil kursus atau sekolah yang berfokus pada keterampilan jauh lebih bermanfaat ketimbang digunakan untuk “belajar saja” untuk ikut ujian selanjutnya.
Jika kita memiliki tujuan jelas dalam hidup, segala macam skenario Allah akan terlihat manis dan positif. Bagi kawan-kawan yang belum diterima kuliah, memang malang betul nasib kalian jika terus meratap dan tidak memperbaiki diri dengan memperjelas tujuan hidup. Mulai jawablah pertanyaan-pertanyaan “mau ngapain abis kuliah?”, “kalau diumur 40an mau jadi apa ya?”, “kenapa saya harus ambil kuliah ya?”
Tujuan Jelas menjadikan Kita Efisien
Saat tujuan jelas terlihat dan sudah ditetapkan, kita dapat melihat jelas jalan-jalan apa saja yang dapat kita ambil sebagai alternatif. Selalu ingat bahwa rencana Allah jauh lebih baik dari rencana kita, namun akan buruk jadinya jika kita tidak punya rencana. Dengan tujuan jelas kita akan menghemat energi, uang, dan pikiran. Fokus kita tidak terpecah belah dan meratap jika ada kegagalan menerpa. Tujuan jelas menjadikan kita lebih efisien dalam bergerak.
Akhirnya hidup dipenuhi dengan berbagai pilihan, selalu libatkan Allah dalam setiap memilih sebuah pilihan. Berhentilah meratap, cobalah menatap!
Nice try