Seberapa banyak Anda mendengar kata inspirasi dan menginspirasi? Yap, di era serba tahu saat ini, kata-kata itu dapat ditemukan dimana saja. Setiap orang mendadak bisa menjadi inspirasi, hal-hal kecil menjadi besar, yang besar tidak terlihat ketika kurang “publikasi”.
Tren “menginspirasi” dan endorsement berlebihan
Tidak ada yang salah dengan kata-kata inspirasi, seringkali saya menemui atau mendatangi sebuah seminar dengan pembicara yang baru saja menapaki sukses satu langkah atau bahkan baru saja melangkah menapaki jalan sukses. Inspirasi kecil mendadak menjadi inspirasi besar, endorsement dari orang-orang sekitar menjadi sangat besar, menjadi selebriti dadakan bahkan lebih terkenal dari produk yang ia bawa dan kemudian ia tenggelam terbawa arus. Apakah cara itu sebuah kesalahan? menurut saya hal itu adalah sebuah pilihan dan pandai menyikapinya.
Bijaksanalah dalam memuji/endorse kesuksesan seseorang, bijaksanalah menanggapi pujian/endorsement dari orang lain karena pada dasarnya pujian adalah racun.
Menilik orang sukses besar Vs Overrated player
Endorsement berlebihan yang bisa dihubungkan dengan personal branding sebelum produk/karya benar-benar diterima market dan bermanfaat banyak untuk market. Branding produk dan branding diri sendiri menjadi dua hal yang akan sulit dilakukan secara bersamaan. Sejarah orang-orang yang sukses besar menjadi sangat populer setelah produknya mendunia! Produk/karya yang ia buat menginspirasi banyak orang. Sebut saja Zuck, Larry Page, Steve Jobs, bahkan para ilmuwan jaman dulu, terkenal setelah mereka tiada. Jika melihat para pendahulu kita, produk/karya yang menginspirasi jauh lebih menarik ketimbang jadi selebritis dadakan sebelum produk/karya Anda menjadi selebritis. So, bijaksanalah dalam memuji/endorse kesuksesan seseorang, bijaksanalah menanggapi pujian/endorsement dari orang lain karena pada dasarnya pujian adalah racun. Jika Anda suka sepakbola, Anda akan sering mendengan overrated player (pemain bola yang dinilai terlalu tinggi dari realita yang ada). Jika mau bermain analogi, maka bisa dikatakan di era informasi saat ini, terlalu banyak “overrated player” dalam “Industri kesuksesan”.
Potensi tenggelam di kemudian hari
Saya sudah banyak menemui fenomena semacam ini dan boleh dikatakan performa mereka tidak meningkat begitu pesat, bahakan tidak sedikit yang tenggelam oleh “seleb-seleb” lainnya. Bicara tentang motivasi dan fokus, energi yang akan kita keluarkan akan berbeda antara “mengikuti tren seleb” dan fokus pada membuat produk/karya menjadi “selebritis” sebelum atau daripada pemiliknya. Minimal energi tersebut akan berbeda dalam perhatian dan pikiran kita, sehingga akan menjadi logis potensi tenggelam ini akan menimpa orang-orang yang kurang bijak menyikapi fenomena menjadi “seleb dadakan” ini.
Lalu?
Lagi-lagi semuanya adalah pilihan, jika Anda bisa menyikapinya dengan bijak, just do, if you want to, jika Anda tidak siap, jangan sekali-kali merespon fenomena ini dan jangan terlalu mengganggu teman kita yang sedang berjuang untuk sukses dengan pujian berlebihan. SElamat berkarya!