Gurun pasir nan tandus tiada air mengalir
Dia tetap berlari dan berusaha dengan keyakinan
Bahwa Yang Maha Melihat tidak pernah tidur
Semangatnya pun tak pernah mengendur
Menjaga sebuah titipan dengan tanggungjawab penuh
Tidak sedikitpun dia mengeluh
Dia terus berlari dari ilusi ke ilusi
Hingga diberikan sebuah jawaban yang tak pernah terpikirkan
Akhirnya jawaban dia dapatkan
Bahkan hingga saat ini kita bisa saksikan
Sumber air yang tak pernah surut
Bukti keyakinan dan usaha mampu membelah rasa kalut
Jika diri merasa jatuh ke dalam palung mariana
Gelap dan tak ada siapa-siapa
Yakinlah bahwa diri ini tidak pernah seperti wanita tangguh itu
Terus berlari diantara fatamorgana hingga keyakinan memberi jawaban
Hilang asa dengan “seandainya”
Memanjakan keraguan membunuh keyakinan
Dihantui detik yang lalu dan dibutakan oleh “jika”
Tidak pernah mau menghargai “sekarang”
“Seandainya” memang yang terburuk diantara yang terburuk
Tiada sesal yang terus menggumpal
Karena darah ini akan terus mengalir hingga Dia memanggil
Sesal hanya untuk pengingkaran terhadapNya
Selebihnya tidak ada gunanya
Meski waktu tersisa satu detik
Jangan biarkan ragu mengambil kendali
We have to live with no regrets
Because regrets have no life